Gloomy Gift

Judul: Gloomy Gift

Penulis: Rhein Fathia

Cetakan pertama Maret 2015

Penerbit PT. Bentang Pustaka

285 halaman



 

Sebagai seorang putri perwira polisi, Kara sudah cukup banyak mengalami berbagai cerita yang tidak biasa dalam hidupnya. Begitu juga dengan Belinda, Mamanya. Berada dalam lingkungan aparat, insting mereka sudah terlatih untuk mencium gelagat yang tidak beres. Kecintaannya pada sang papa, membuat Kara belum bisa menghilangkan trauma masa kecilnya saat dia harus menyaksikan jasad papanya di bawa pulang dalam keadaan mengenaskan. Pandu, papa Kara, tewas dalam aksi kerusuhan yang terjadi saat Jakarta bergejolak pada tahun 1998.

 

Namun, ternyata Kara kecolongan. Insting yang biasanya tajam ternyata bisa dikalahkan oleh cinta. Hatinya tercuri oleh seorang lelaki yang berprofesi tidak jauh dari maut. Hal yang sangat dihindari Kara. Sejak kehilangan sosok papa dengan cara tragis, dia berjanji tidak akan pernah mau menjalin hubungan dengan lelaki yang berprofesi seperti papanya. Walau bukan aparat, tetapi kehidupan Zeno tidak jauh dari tugas-tugas yang mempertaruhkan nyawa.

 

Kisah romantis antara Kara dan Zeno disuguhkan dengan apik. Walau belum cukup greget, tetapi kisah cinta mereka menjadi salah satu kunci di novel ini.

 

Zeno, sosok yang dicari Kara sebagai pengganti papanya selama ini, ternyata mempunyai kehidupan rahasia. Lelaki yang memperkenalkan diri sebagai arsitek itu, mampu meyakinkan Kara dan keluarganya bahwa dia mampu melindungi gadis yang sangat dicintainya itu. Namun, sepandai apa pun menutupi rahasia, pada akhirnya semua akan terbongkar juga. Parahnya justru Kara tahu identitas asli calon suaminya tiga bulan sebelum mereka menikah. Tepatnya di hari mereka meresmikan pertunangan.

 

Konflik batin yang berpadu dengan aksi balas dendam Lintang Samudra, musuh besar Zeno membawa mereka pada petualangan yang hampir merenggut nyawa keduanya. Dendam atas kematian putra tunggal sekaligus kesayangannya, membuat Lintang Samudra menempuh segala cara. Menyewa pembunuh bayaran kelas satu di dunia hitam tentu bukan hal sulit baginya.

 

Konflik demi konflik yang disuguhkan sangat menarik. Identitas pembunuh bayaran pun belum terkuak sampai menjelang babak akhir. Benar-benar pembaca diberi kejutan. Plot twist yang ditampilkan sangat halus, tetapi cukup membuat pembaca tercengang. Ending yang menipu menjadi kekuatan novel ini. Benar-benar menampilkan kecerdasan penulisnya.

 

Novel ini rekomended sekali untuk penggemar genre action, romance, thriller. Walau thrillernya belum sepenuhnya terasa mencekam. Saya penggemar novel-novel terjemahan, khususnya genre misteri, thriller, horor. Pertama kali melihat novel ini, saya kira ini sebuah novel terjemahan, tetapi ternyata karya penulis Indonesia, Rhein Fathia.  

 

 

Weedee, Taipei, 172020

 

#Ngereadkuy

#KMC9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Izinkan aku mencintaimu dengan caraku ...

CINTA MEY LING

SEPENGGAL KISAH TENTANG KITA