Hwo A Cowboy Stole Her Heart


Judul Buku: Koboi Pencuri Hati  
Judul Asli: How A Cowboy Stole Her Heart 
Penulis: Donna Award 
Alih Bahasa: Ruth M. Panggabean 
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama 
Halaman: 252 
 
Meg Briggs, gadis yang cantik dengan rambut ikal dan kulitnya yang bersih, tiba-tiba kembali dari ‘pelariannya’ selama setahun. Clay Gregory menyebutnya sebagai pelarian. Karena dia pergi tanpa berpamitan dengannya. Pemuda yang selalu tampil dengan jaket kulit domba dan topi koboi Stetsonnya merasa dikhianati dengan kepergian Meg. Apa pun alasannya, bagi Clay tidak seharusnya Meg melakukan itu padanya. 
 
Clay adalah sahabat dari Dawson Briggs-kakak lelaki Meg-yang sudah mengenal gadis yang pemberani itu sejak masih kecil. Kedekatan keluarga mereka sudah bukan hal yang mengejutkan bagi warga kota di Lembah Larch. 
 
Walau sebenarnya Clay tahu apa alasan Meg pergi dari kota mereka. Sesuatu yang membuat semua berubah sejak dia kembali. Clay pernah kehilangan orang-orang yang dicintainya karena hal yang sama. Betapa dia tidak bisa menerima saat Meg mengatakan pada teman-temannya saat terakhir mereka berkumpul setahun lalu.  
 
Namun, kepergian Meg yang diam-diam tanpa mengabari atau menghubunginya, membuatnya terluka. Clay pun tidak mengerti sejak adik sahabatnya itu pergi, dia seperti hampa. Seakan ada yang hilang di hidupnya. Clay memang bukan lelaki romantis. Dia tidak pandai menyusun kata-kata manis untuk menguatkan Meg saat mereka terakhir bertemu. Semua ucapannya justru membuat hati gadis yang diam-diam dicintainya itu terluka. 

Seharusnya saat Meg kembali dalam keadaan baik-baik saja, hubungan mereka akan membaik. Namun, lagi-lagi Clay justru membuat Meg semakin terpuruk. Efek kemoterapi dan operasi pengangkatan payudara sebelah kanan, membuatnya lebih sensitif. Belum lagi perlakuan orang-orang di sekitar yang selalu mengkhawatirkan keadaannya. Semua perhatian dan niat baik dari ayah, ibu, dan kakaknya malah membuat gadis yang selalu tegar itu merasa diremehkan.  
 
Gadis keras kepala itu tidak mau terlihat lemah di depan siapa pun terlebih di hadapan lelaki yang sudah mencuri hatinya sejak kecil, Clay. Keadaan peternakan yang tidak lagi bisa diandalkan karena krisis global, memaksa Meg harus berurusan dengan Clay. Karena hanya padanya Meg berani mengungkapkan keinginan dan rencana-rencananya untuk menyelamatkan peternakan keluarga.  
 
Tanpa sepengetahuan Meg dan orang lain, Clay ternyata menyimpan uang yang pernah dikirim oleh ibu yang pergi meninggalkannya saat ayah Clay meninggal karena kanker. Uang itu tidak pernah digunakan sama sekali oleh Clay.  
 
Clay jatuh cinta lagi pada Meg. Saat dia melihat Meg dalam gaun merah pada pernikahan Bibi Stacy, satu-satunya keluarga yang Clay miliki sejak orang tuanya pergi. Peringatan Dawson agar Clay menjaga perilakunya pada Meg, seakan angin lalu bagi Clay. Dia sudah bertekad akan mengejar cinta lamanya. Saatnya dia membuktikan pada Meg dan semua orang, bahwa dia pantas mendapatkan cinta Megan Briggs. 


Seperti halnya novel-novel romance dari Harleyqueen, selalu ada hal yang menimbulkan pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan pembaca tidak akan ditemukan bila tidak membaca keseluruhan cerita. Inilah salah satu keunggulan dari terbitan Harleyqueen. Romance, tetapi bukan picisan. 
 
 


Weedee, Taipei, 2572020


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Izinkan aku mencintaimu dengan caraku ...

Gambar
Izinkan aku mencintaimu dengan caraku ... By: Weedee  #Prolog   “Kenapa?” tanyamu dengan mata menatap tak mengerti.   “Ada apa?” tanyamu lagi berusaha mengendalikan emosi yang aku tahu sudah ada di batas kesabaranmu.   “Mengapa baru sekarang?” cecarmu padaku.   Aku berusaha menghindari tatapanmu. Tatapan yang selalu membuatku istimewa. Mata yang selalu meyakinkan aku, bahwa aku ‘perempuan istimewa’.   “Jujur, ada apa? Ada yang salah dengan kita?” tanyamu masih penasaran.   Giliran aku yang menatapnya tak mengerti. Dahiku berkerut, mataku menyipit mendengar pertanyaan terakhirnya.   ‘Sadar enggak sih, kamu?’ batinku tanpa berani bersuara.   Mungkin ini memang salahku. Tuhan sedang menghukumku atas semua kebodohanku!   Ya, kebodohan terindah yang pernah aku rasakan.   Enam bulan yang lalu, aku mendapat promosi dari atasanku. Sebelum menduduki jabatan yang dijanjikan untukku, aku harus melakukan perjalanan untuk sebuah riset sangat pen...
Baca selengkapnya

CINTA MEY LING

Gambar
Mey Ling memperhatikan mobil orang-orang Belanda itu. Rasanya nyaman sekali duduk di dalamnya. Tak kepanasan, tak kehujanan juga tak terkena debu jalanan. Sedang asyik mey Ling memperhatikan, tiba-tiba namanya dipanggil. "Mey ... Mey Ling." Suara pemuda yang sudah dikenalnya. Mey Ling tak berani menjawab apalagi membalikkan badannya. Dia hanya menunduk sambil terus berjalan. "Mey, apa kabar? Kamu ndak jawab aku to Mey?" tanya pemuda itu gusar. Mey Ling semakin menundukkan wajahnya. Dia tak mau pemuda itu melihat pipinya merona.  Tiba-tiba tubuhnya berdiri di depan Mey Ling. Hampir saja Mey Ling jatuh. Namun dengan sigap tangan pemuda tampan itu menangkap tubuh Mey Ling. Mereka berpelukan hingga menjadi tontonan orang yang lalu lalang. Pertigaan Pakualaman sangat ramai karena banyak andong yang mangkal di sana.  Mey cepat-cepat menepis tangan si pemuda.  Mey Ling menatap pemuda asli jawa dengan wajahnya yang manis itu. Kemudian dia menunduk, tak mau lelaki tampan...
Baca selengkapnya

SEPENGGAL KISAH TENTANG KITA

Gambar
SEPENGGAL KISAH TENTANG KITA Hari masih sore ketika Arga sampai di terminal bis Kota Blitar. Tinggal sekali lagi naik bis atau angkot dia bisa sampai ke rumahnya. ‘Sudah banyak berubah,’ katanya dalam hati. Banyak tempat yang dilewati angkot menuju desanya, tapi Arga sudah tak ingat lagi.   Ketika dia melewati sebuah rumah sakit yang kelihatan masih baru bangunannya, dia sempat terheran-heran. “Baru toh, Pak rumah sakitnya?” tanya Arga pada sopir angkot. “Lumayan, Mas,” jawab pak sopir singkat tanpa menoleh pada Arga. “Udah berapa lama, Pak?” tanya Arga penasaran. “Kira-kira empat tahunan,” jawabnya, kali ini dia menoleh sekilas melihat Arga. “Baru pulang dari rantau toh Mas?” kali ini si sopir yang bertanya. “Iya Pak,” Arga menjawab sambil menganggukkan kepalanya. Arga tak ingat kapan terakhir dia ada di kota kelahirannya. Namun, dia tak pernah lupa apa yang membuatnya pergi dari kota ini. *** [Mas Arga, cepat pulang Mas. Penting!] Pesan di WA dari ...
Baca selengkapnya