Tempted Into The Tycoon's Trap

Judul Buku: Tempted Into The Tycoon’s Trap (Perangkap Sang Jutawan)

Penulis: Emily Mckay

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Januari 2012

Alih Bahasa: Nadya Suryo

216 halaman.

ISBN: 978-979-22-8872-8

EISBN: 978-602-03-9431-2

 

 

Sebuah pesta keluarga yang meriah diadakan oleh keluarga konglomerat The Hudson. Keluarga super kaya raya ini mengadakan pesta setiap tahun. Mengundang kolega dan parnert bisnis mereka di hampir semua bidang ekonomi termasuk entertainment. Hudson Pictures, adalah salah satu rumah produksi yang besar. Ratusan film sudah dihasilkan dengan bintang-bintang ternama dan berbayar mahal. Setiap film yang mereka buat selalu menghabiskan dana fantastis. Demikian juga hasilnya, membuat keluarga mereka semakin kaya raya.

 

Novel terjemahan ini ditulis dengan latar keluarga Hollywood. Ayah seorang sutradara ternama, nenek mantan penyanyi yang dinikahi seorang prajurit pada zaman perang dunia kedua, dan tentunya cucu-cucu yang hampir semua berkecimpung di industri hiburan.

 

Tokoh Jack Hudson, adalah tokoh utama di kisah ini. Seorang casanova yang digandrungi jutaan perempuan cantik. Menolak berkomitmen pada satu hati apa pun alasannya. Karena bagi seorang Jack Hudson, hidup terlalu indah bila hanya terpaku pada satu orang yang akan menemanimu menghabiskan sisa hidup. Ketampanannya membuat putri baptis Lilian Hudson-nenek Jack-jatuh cinta. Dia tidak mengindahkan bisikan hatinya agar tidak percaya pada cinta yang disuguhkan oleh Jack. Ternyata benar saja, hubungan mereka hanya bertahan empat bulan. Perpisahan yang menghancurkan hati Cerryl Cassidy (Cece). Memporakporandakan hidup gadis lugu yang terlihat rapuh itu.

 

Cece memutuskan untuk meninggalkan Amerika. Menetap di Paris selama beberapa tahun. Bersembunyi dari seluruh keluarga Hudson dan juga keluarganya sendiri. Karena karirnya sebagai penulis skenario semakin melambung, Cece memutuskan untuk kembali ke Amerika. Tepat di saat Lilian Hudson ingin menggarap sebuah film tentang kisah cintanya yang dramatis bersama Charles Hudson, pendiri Hudson Pictures. Film yang berjudul Honor itu, akan diserahkan pada Cece untuk penulisan naskah filmnya. Dan tugas membujuk Cece, diembankan Lilian pada Jack.

 

Dilema dimunculkan oleh penulis dengan halus, tanpa lonjakan, tetapi membuat pembaca bisa memahami dengan baik semua konflik. Seperti kisah-kisah Hollywood lainnya, dilema saat harus mengakui bahwa orang yang dicintai ternyata hanya orang biasa dengan penampilan biasa saja, serta bukan siapa-siapa.

 

Pembaca hampir terkecoh saat semua rahasia Cece terbongkar. Ketakutan kehilangan putra kesayangannya dan serangan dari media massa, sempat membuat Cece hampir pergi meninggalkan Jack lagi. Namun, karena janji pada Lilian untuk menyelesaikan kisah cinta Lilian dan Charles Hudson, Cece akhirnya bertahan.

 

 

Pada akhirnya Cece menjelaskan siapa ayah kandung putranya. Yang membuat Jack mengambil keputusan menikahinya. Tentu semua terkejut akan keputusan sepihak Jack. Awalnya semua mengira itu hanya keputusan sesaat karena kasihan pada Cece dan putranya. Namun, ternyata itu adalah murni keinginan Jack. Karena selama berpisah dengan Cece, dia menyadari hanya wanita mungil dengan hidung unik itu yang selalu ada di hati dan pikirannya.

 

Novel terjemahan ini, adalah novel dewasa. Jadi tidak direkomendasikan untuk dibaca kalangan yang masih di bawah umur.

 

 

Weedee, Taipei, 1172020

 

  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Izinkan aku mencintaimu dengan caraku ...

Gambar
Izinkan aku mencintaimu dengan caraku ... By: Weedee  #Prolog   “Kenapa?” tanyamu dengan mata menatap tak mengerti.   “Ada apa?” tanyamu lagi berusaha mengendalikan emosi yang aku tahu sudah ada di batas kesabaranmu.   “Mengapa baru sekarang?” cecarmu padaku.   Aku berusaha menghindari tatapanmu. Tatapan yang selalu membuatku istimewa. Mata yang selalu meyakinkan aku, bahwa aku ‘perempuan istimewa’.   “Jujur, ada apa? Ada yang salah dengan kita?” tanyamu masih penasaran.   Giliran aku yang menatapnya tak mengerti. Dahiku berkerut, mataku menyipit mendengar pertanyaan terakhirnya.   ‘Sadar enggak sih, kamu?’ batinku tanpa berani bersuara.   Mungkin ini memang salahku. Tuhan sedang menghukumku atas semua kebodohanku!   Ya, kebodohan terindah yang pernah aku rasakan.   Enam bulan yang lalu, aku mendapat promosi dari atasanku. Sebelum menduduki jabatan yang dijanjikan untukku, aku harus melakukan perjalanan untuk sebuah riset sangat pen...
Baca selengkapnya

CINTA MEY LING

Gambar
Mey Ling memperhatikan mobil orang-orang Belanda itu. Rasanya nyaman sekali duduk di dalamnya. Tak kepanasan, tak kehujanan juga tak terkena debu jalanan. Sedang asyik mey Ling memperhatikan, tiba-tiba namanya dipanggil. "Mey ... Mey Ling." Suara pemuda yang sudah dikenalnya. Mey Ling tak berani menjawab apalagi membalikkan badannya. Dia hanya menunduk sambil terus berjalan. "Mey, apa kabar? Kamu ndak jawab aku to Mey?" tanya pemuda itu gusar. Mey Ling semakin menundukkan wajahnya. Dia tak mau pemuda itu melihat pipinya merona.  Tiba-tiba tubuhnya berdiri di depan Mey Ling. Hampir saja Mey Ling jatuh. Namun dengan sigap tangan pemuda tampan itu menangkap tubuh Mey Ling. Mereka berpelukan hingga menjadi tontonan orang yang lalu lalang. Pertigaan Pakualaman sangat ramai karena banyak andong yang mangkal di sana.  Mey cepat-cepat menepis tangan si pemuda.  Mey Ling menatap pemuda asli jawa dengan wajahnya yang manis itu. Kemudian dia menunduk, tak mau lelaki tampan...
Baca selengkapnya

SEPENGGAL KISAH TENTANG KITA

Gambar
SEPENGGAL KISAH TENTANG KITA Hari masih sore ketika Arga sampai di terminal bis Kota Blitar. Tinggal sekali lagi naik bis atau angkot dia bisa sampai ke rumahnya. ‘Sudah banyak berubah,’ katanya dalam hati. Banyak tempat yang dilewati angkot menuju desanya, tapi Arga sudah tak ingat lagi.   Ketika dia melewati sebuah rumah sakit yang kelihatan masih baru bangunannya, dia sempat terheran-heran. “Baru toh, Pak rumah sakitnya?” tanya Arga pada sopir angkot. “Lumayan, Mas,” jawab pak sopir singkat tanpa menoleh pada Arga. “Udah berapa lama, Pak?” tanya Arga penasaran. “Kira-kira empat tahunan,” jawabnya, kali ini dia menoleh sekilas melihat Arga. “Baru pulang dari rantau toh Mas?” kali ini si sopir yang bertanya. “Iya Pak,” Arga menjawab sambil menganggukkan kepalanya. Arga tak ingat kapan terakhir dia ada di kota kelahirannya. Namun, dia tak pernah lupa apa yang membuatnya pergi dari kota ini. *** [Mas Arga, cepat pulang Mas. Penting!] Pesan di WA dari ...
Baca selengkapnya