Di Batas Setiaku
Di Batas Setiaku
Ketika suatu kesetiaan diuji. Akankah memilih menyerah atau bertahan? Berjuang mempertahankan rasa yang sudah terpatri di hati, ternyata tak semudah lidah berucap. Karena semua yang ada di dunia ini, ada batasnya.
Blurb:
Bulan menyaksikan kematian ayahnya secara tragis, dalam hatinya dia bertekad akan membalaskan kematian ayahnya. Dua puluh tahun setelah peristiwa pembunuhan itu, betapa terkejutnya Bulan ternyata ada orang terdekatnya yang terlibat peristiwa tragis itu dan mau tidak mau dia harus berhadapan dengan orang-orang yang ingin menghapus kebenaran dibalik kematian ayahnya.
Trauma yang mendalam membuat Bulan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Dia tidak lagi seceria saat ayahnya masih hidup. Dia juga tidak selincah seperti saat Om Pietra-ajudan ayahnya-menemani hari-harinya. Gadis kecil yang tomboy harus kehilangan masa kecil yang indah dan penuh tawa ketika dia harus menyaksikan sendiri ayah tercinta di tembak mati, tepat di depan matanya.
Dendam terpatri di hati dan jiwanya. Namun, seiring berjalannya waktu Bulan mulai bisa meredam rasa yang menyakitkan itu, hingga pada suatu hari muncul orang yang pernah dituduh sebagai pembunuh ayahnya.
Dendam yang hampir padam dalam diri Bulan, mulai membara kembali. Tertuduh utama yang dikabarkan mati tertembak saat melarikan diri dari penjara, nyatanya masih hidup. Bahkan, Bulan kini berhadapan dengannya. Data-data yang dulu pernah dijadikan sebagai bukti memberatkan hukuman pada dia, ternyata adalah hasil rekayasa pihak-pihak yang tidak ingin kebenaran di balik kematian Kapten Raihan terungkap.
Kisah bergenre adult thriller dipadu dengan sedikit romance ini, masih dalam proses penulisan. Cerita pembalasan dendam yang tidak biasa karena tokoh utama dihadapkan pada kenyataan bahwa orang terdekatnya juga terlibat. Dilema muncul justru pada saat semua berada pada satu titik terang. Di mana kebenaran yang selama ini ditutupi berhasil dibuka. Bukan kebahagiaan yang dirasa, tetapi justru Bulan terpukul.
Intrik dan trik yang dijalankan dua kubu berlawanan tujuan, membuat kisah Bulan semakin menarik. Pelan dan pasti, satu-satu orang-orang yang terlibat akhirnya mendapat balasan atas semua perbuatan. Namun, Bulan juga dihadapkan pada tuduhan telah menjadi pembunuh orang-orang yang terlibat. Bagaimana Bulan mengatasi semua tuduhan yang ditujukan padanya? Apa hubungan Om Piet dengan semua orang tersebut?
Di sinilah tantangan terbesar Bulan. Mau tak mau dia harus bekerja sama dengan orang yang pernah dituduh sebagai pembunuh ayahnya, yaitu Om Piet. Ajudan kepercayaan Kapten Raihan, Ayah Bulan. Satu sisi dia harus mempercayai Om Piet yang diberi mandat untuk menyimpan semua bukti kejahatan yang bisa membuat orang-orang penting masuk penjara. Di pihak lain, dia harus waspada agar tidak menjadi korban dari suatu konspirasi.
Perjalanan Bulan bukan hal yang mudah, tetapi dengan bantuan informasi dari Om Piet, dia berhasil menemukan satu per satu orang yang dianggap bertanggungjawab atas kematian tragis ayahnya. Sayangnya, ada pihak yang juga mencegah agar kasus ini tidak diungkap. Siapa mereka? Apa hubungannya dengan kematian Kapten Raihan?
Ketika semua tinggal selangkah lagi, muncul sosok yang Bulan kenal dengan baik. Meminta agar kasus ini jangan dibuka kembali. Tentu saja Bulan merasa dikhianati. Usahanya selama ini harus sia-sia hanya karena salah satu pelaku ternyata adalah orang yang pernah berjasa dalam hidupnya. Lagi-lagi Bulan dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mengungkapkan kasus kematian ayahnya atau tetap diam dan mengubur kasus ini dalam-dalam selamanya.
Di mana Bulan akan berpijak? Bagaimana dia mengatasi semua dilemanya? Om Piet menyerahkan semua keputusan di tangannya. Membongkar dan membersihkan nama Kapten Raihan adalah keinginannya. Namun, semua keputusan ada di tangan Bulan. Melanjutkan hingga semua tertuduh dihukum sesuai kesalahannya atau mengikhlaskan semua kepedihan yang dideritanya selama dua puluh tahun lebih.
Dendam tidak akan berujung bila tak ada pihak yang mengikhlaskan dan merelakan semua peristiwa masa lalu yang pernah terjadi. Kenangan buruk, pahit, dan menyakitkan memang hal yang tak mudah terhapus dari ingatan, tetapi juga bukan hal yang mustahil untuk dilupakan semua orang.
Weedee_Taipei_892020
Komentar
Posting Komentar